Roadshow Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumsel di Lubuklinggau.

Palembang, 13 Februari 2020

Monitoring dan evaluasi proyek proyek strategis di Kota Lubuk Linggau Tahun 2020, diawali di buka oleh sambutan oleh Kepala Bappeda Kota Lubuk Linggau Ir. Hj Farida Ariyani, dan sekaligus membuka acara. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Dr. Ir. H. Firmansyah, M.Sc  berupa beberapa masukan dalam rangka pembangunan Kota Lubuk Linggau Tahun 2021.

Paparan Arah Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 oleh Dr. Ir. H. Firmansyah, M.Sc Kepala BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan. Beberapa Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2021 Dengan demikian, prioritas pembangunan wilayah Kota Lubuklinggau pada tahun 2020 antara lain diarahkan pada: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi sekitar 6,39% melalui sektor unggulan, Penurunan angka kemiskinan menjadi 12,27% yang difokuskan pada ketenagakerjaan (penyediaan lapangan pekerjaan) dan penyediaan infrastruktur dasar (akses terhadap sanitasi, air bersih, listrik dan rumah tinggal yang layak), Pengurangan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 4,48, Peningkatan IPM menjadi 74,80, Peningkatan infrastruktur, meliputi jalan mantap sebesar 78,16%, akses air minum layak sebesar 75,18%, dan akses sanitasi layak sebesar 77,33%, Peningkatan produktivitas pertanian dalam kedaulatan pangan. Pengembangan destinasi wisata, Pengembangan Kawasan Industri Lubuklinggau, Percepatan Pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau-Curup Bengkulu, dan Pengembangan Pusat Pendidikan Perkotaan dan Kesehatan.

Pengembangan Kota Lubuklinggau yang memiliki 1 PKW (Lubuklinggau), 2 KSP (Kawasan Perkotaan Lubuklinggau dan Kawasan Koridor Lubuklinggau – Muara Beliti), 4 KSK (Kawasan perdagangan dan jasa, Kawasan pertanian sawah irigasi teknis, Kawasan Strategis Pelestarian Rumah Adat Batu Urip dan Kawasan Strategis Pelestarian Rumah Adat Jukung), 1 KSN (Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), dan 2 (PSN) (Jalan Tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95 Km dan Jalan Tol Muara Enim – Lubuklinggau – Lahat sepanjang 125 Km)diarahkan sebagai pusat kota jasa dan industri pengolahan yang melayani wilayah bagian barat. Dengan posisinya yang strategis, Kota Lubuklinggau juga berpotensi melayani wilayah Bengkulu. 

Dilihat dari sektor unggulannya, sumber utama pertumbuhan daerah sebanyak 8 (delapan) sektor dengan memberikan kontribusi sebesar 82,21% terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) pada tahun 2017, meliputi 1) Sektor Konstruksi sebesar 24,65%; 2) Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,15%; 3) Sektor Real Estat sebesar 8,25%; 4) Sektor Industri Pengolahan sebesar 6,67%; 5) Sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,10%; 6) Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 5,70%; 7) Sektor Jasa Pendidikan sebesar 5,40%; dan 8) Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 5,29

Prioritas Pembangunan Nasional  berdasarkan hasil Monitoring dan evaluasi proyek proyek strategis wilayah Kota Lubuklinggau pada tahun 2021 antara lain diarahkan pada: Pemantapan jalan exit tol, peningkatan dan pelebaran jalan dalam kota membutuhkan dana Rp 102 Miliar, peningkatan jalan akses menuju bandara Rp 120 Miliar, serta usulan pertukaran wewenang penanganan jalan dari jalan daerah menjadi jalan negara yakni jalan lingkar utara dan lingkar selatan Kota Lubuklinggau, Selain itu, pembangunan jembatan di jalan lingkar barat dengan anggaran Rp 127 Miliar, pengolahan sampah (TPA) sebesar Rp 20,8 Miliar, dan peningkatan jalan TMMD menuju kawasan industri Rp 29 Miliar. Dari enam usulan yang disampaikan itu, tiga kegiatan langsung disetujui oleh Menteri PUPR, yakni pemantapan exit tol, peningkatan akses menuju bandara, serta pengolahan sampah TPA dan IPLT skala kawasan.