Pertemuan ini dimaksudkan terkait jasa konstruksi ke Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, dalam kesempatannya Aksoni, SE, MM menelaskan terkait proyek infrastruktur Sumatera Selatan meliputi potret dan potensi, kebijakan pembangunan, kinerja pembangunan, rencana dan strategi, serta spesifik agenda.
ü Perekonomian Sumatera Selatan dari tahun 2010 s.d. 2015 cenderung berfluktuasi. Tiga sektor utama yaitu pertambangan, industri pengolahan dan pertanian sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Sumsel.
ü Walaupun masih dibawah target RPJMD perekonomian Sumsel pada tahun 2015 tumbuh lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh 4,73% (yoy) dan Sumatera yang tumbuh 3,04% (yoy), dan angka pertumbuhan ekonomi Sumsel diperkirakan di kisaran 4,8%-5%.
Sementara itu, pada pertanian dan perkebunan :
Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, kontribusi sektor pertanian sebesar 18,90 persen, hingga kontribusinya hanya menjadi sebesar 17,81 persen. Sumbangan Sumatera Selatan terhadap produksi padi nasional mencapai 5,18 persen. SUMSEL SURPLUS PADI 2,5 JUTA TON, th 2015. Sektor perkebunan sebagai sektor utama yang menyerap tenaga kerja di Sumsel , kinerjanya dalam 5 (lima ) tahun berfluktuasi. Dengan menurunnya harga komoditas karet dan sawit di pasaran dunia cukup mempengaruhi produksinya yang cenderung menurun pada tahun 2015.
Sejak menjadai tuan rumah SEA GAMES XXVI Tahun 2011 Sumatera Selatan semakin dikenal baik di dalam maupun di luar negeri. Kemudian dilanjutkan dengan paparan mengenai akses komunikasi dan informasi, rencana dan strategi, pembangunan sektor hulu dan hilir, pembangunan aksesibilitas dan konektifitas, pembangunan outlet dan inlet, pemangunan sektor energi, implementasi pembagian peran pemerintah-masyarakat-swasta dalam mendukung percepatan pengembangan MBBPT. (Bappeda SS)