FGD Prospek dan Strategi Wisata Religi di Provinsi Sumatera Selatan

Ahmad Najib, dalam arahannya mengatakan diperlukan upaya keras untuk menjadikan pariwisata Sumsel lebih maju, bagaimana menjadikan pariwisata menjadi lebih kuat dengan memanfaatkan segala potensi yang ada dan tidak tergantung APBD Provinsi. Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, DR. Ekowati Retnaningsih, SKM, M.Kes, dalam paparannya menjelaskan dalam konsentelasi nasional, sebagaimana tertuang dalam PP 50 Tahun 2011 tentang Rencanan Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS), Kota Palembang dan Pagaralam masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional. Palembang Juga masuk dalam Destinasi Pariwisata Nasional.

Lebih lanjut Beliau menjelaskan, Wisata Religi di Palembang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Banyak potensi wisata Religi di Sumsel, yang bisa dieksplor untuk menarik Wisatawan Muslim (Islam) dan Kong Hu Chu (Budha). Jika melihat pasar, maka wisatawan asal Malayasia dan China menjadi pasar utama, sementara pasal potensial berasal dari Singapura dan Taiwan. Sementara khusus untuk Palembang sendiri destinasi wisata religi diantaranya Embarkasi Haji Terpadu yang diperkirakan selesai pada November 2017, Ziarah Qubro di Kuburan Kawah Tengkurep (Menjelang Ramadhan), Kampung Santri (Kampung Al-Munawar 13 Ulu), Masjid Ki Marogan, Masjid Lawang Kidul, Masjid Cheng Ho, Masjid Sriwijaya (diperkirakan selesai pada awal tahun 2018). Sementara untuk destinasi wisata religi Kong Hu Chu diantaranya Pulau Kemaro dengan perayaan Cap Go Meh, Kelenteng 9 Bidadari dan lain-lainnya. Potensi ini perlu dikembangkan tidak hanya dengan mengandalkan dana APBD Provinsi dan APBN tapi bisa juga bekerja sama dengan pihak Swasta dan melalui CSR.