Pemprov Sumsel Mulai Studi Pembangunan Tol Palembang-TAA

Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ruslan Bahri mengatakan, pemerintah akan memulai studi kelayakan atau Feasibility Study (FS). Beberapa hal telah dipersiapkan, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Data awal perumusan FS pembangunan Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api lagi dikumpulkan. Kita melalui Bappeda, Dinas PU Bina Marga dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Sumatera baru membahas tahap awal," kata Ruslan di Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A Rivai Palembang, Rabu (11/3/2015).

Menurut Ruslan, TAA yang sudah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di awal bulan Agustus tahun 2014, membutuhkan akses transportasi untuk menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan ekonomi baru di Sumatera.

Jalan Tol yang bakal dinamakan Palepi, Palembang-Tanjung Api api, itu membutuhkan lima gerbang masuk. Mulai dari Gerbang Tol Utama, Simpang Bandara, Kawasan Terpadu Mandiri (KTM), Pelabuhan Penyeberangan TAA-Muntok dan Gerbang Tol Tanjung Carat.

"TAA baru akan dikembangkan, jadi membutuhkan sarana transportasi sebagai penunjang. Dengan transportasi lancar menuju kawasan industri, maka perekonomian juga diharapkan lancar. Mau tidak mau kita membutuhkan tranportasi yang terintegrasi," jelasnya.

Sebelumnya, Pemprov Sumsel merencankana proyek jalur kereta api dari Tanjung Enim menuju TAA sepanjang 375 kilometer melintasi lima kabupaten. Mulai dari Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Rawas (Mura), Musi Banyuasin (Muba) dan Kabupaten Banyuasin. Tak Cuma cuma mengangkut barang hasil alam, tapi akses kereta api itu juga membawa penumpang.

Namun sampai saat ini, akses dari Palembang-TAA saat ini baru bisa ditempuh menggunakan jalan utama sepanjang 70 kilometer. Kondisinya jalan yang pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pun masih berlubang.

Namun Ruslan belum dapat menggambarkan besaran dana untuk membangun Jalan Tol Palepi, mengingat banyak tahapan yang harus dilakukan lagi setelah studi kelayakan selesai dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.

"Belum tahu dananya berapa. Apakah bisa menggunakan APBN atau hanya pakai APBD. Kita mau fokus dulu mempersiapkan data, melakukan dan menyelesaikan studi kelayakan. Dari sana kita tahu kondisi di lapangan," terangnya.

 

http://palembang.tribunnews.com/2015/03/12/pemprov-sumsel-mulai-studi-pembangunan-tol-palembang-taa