Sumsel Minati Pembangunan Kilang 300 Barel di TAA

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih mengungkapkan, Pemprov berupaya Pemerintah Pusat menyetujui usulan Sumsel agar kilang berkapasitas 300 barel bisa dibangun di TAA yang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). "Kita sudah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan pusat. Tapi kita tidak bisa menunggu saja, karena ada provinsi lain juga yang ternyata mengusulkan," kata Ekowati saat dibincangi wartawan di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Jumat (6/3/2015). Ia mengatakan, Pemprov Sumsel sudah menemui pemerintah di Jakarta untuk memaparkan kesiapan TAA menjadi lokasi kilang minyak. Menurutnya Sumsel berpeluang besar karena Tanjung Carat yang berada di pesisir timur TAA sudah siap dikembangkan oleh PT Pelindo menjadi teminal barang dan pelabuhan samudera. "Tim pusat sedang berunding. Belum lama ini saya sudah kontak mereka. Katanya masih rapat teknis, nanti mereka akan menjawab apa lagi yang harus kita lakukan untuk merealisasikannya. Yang pasti mereka mendukung kesiapan Sumsel," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi akan membangun dua kilang pengolahan minyak mentah (refinery). Setelah menentukan Bontang di Kalimantan Timur untuk jadi lokasi, giliran Sumsel mengajukan diri untuk itu Ekowati menilai, kilang minyak mentah merupakan peluang bagus untuk Sumsel. Ia menjelaskan, Pemerintah Pusat telah menentukan beberapa syarat kepada seluruh provinsi di Indonesia yang ingin mengajukan lokasi kilang minyak. Persyaratan itu diakui Ekowati bisa dipenuhi oleh Pemprov Sumsel. Seperti kondisi kedalaman perairan di kisaran 30 meter untuk memudahkan distribusi, dan memiliki sumber energi yang banyak. Lahan di lokasi pembangunan kilang tidak bermasalah. "Letak yang kita tawarkan cukup stategis. Didukung pelabuhan laut, bandara dan sumber energi batubara yang banyak sehingga memudahkan investor untuk menanamkan modalnya di Sumsel," terangnya.

Pemprov Sumsel yang diwakili Bappeda telah menggelar rapat dengan Pertamina, Pelindo dan Perusahaan Daerah PDE serta Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumsel. Bagi Ekowati, mereka mendukung rencana Sumsel tersebut. Ia menjelaskan kilang minyak berkapasitas 300 barel per hari tersebut bisa menjadi penggerak pembangunan. Apalagi KEK di TAA memang diproyeksikan Pemprov Sumsel sebagai kawasan ekonomi baru yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi. "Bayangkan jika di Sumsel ada kilang minyak seperti itu. Pasti bisa menggerakkan ekonomi di Sumsel. Gubernur telah mengirim surat ke Presiden tentang rencana ini. Dan Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara sudah mengundang Pemprov Sumsel memaparkan kondisinya," tuturnya.

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2015/03/06/sumsel-minati-pembangunan-kilang-300-barel-di-taa