Sumsel Minta Kilang Minyak Mentah 300 Barel

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih, kilang minyak mentah merupakan peluang bagus untuk Sumsel. Pemerintah Provinsi (Pemprov) pun mengusulkan lokasi kilang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api atau TAA.

"Pemerintah Pusat akan membangun satu lagi kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel per hari. Kita usulkan di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin. Lokasinya cocok," kata Ekowati kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A Rivai Palembang, Selasa (24/2/2015).

Ia menjelaskan, Pemerintah Pusat telah menentukan beberapa syarat kepada seluruh provinsi di Indonesia yang ingin mengajukan lokasi kilang minyak. Persyaratan itu diakui Ekowati bisa dipenuhi oleh Pemprov Sumsel. Seperti kondisi kedalaman perairan di kisaran 30 meter untuk memudahkan distribusi, dan memiliki sumber energi yang banyak.

"Lahan di lokasi pembangunan kilang tidak bermasalah. Letaknya pun sangat stategis. Didukung pelabuhan laut, bandara dan sumber energi batubara yang banyak sehingga memudahkan investor untuk menanamkan modalnya di Sumsel," terangnya.

Pemprov Sumsel yang diwakili Bappeda telah menggelar rapat dengan Pertamina, Pelindo dan Perusahaan Daerah PDE serta Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumsel. Bagi Ekowati, mereka mendukung rencana Sumsel tersebut.

"Tetapi tergantung dari hasil rapat bersama Pemerintah Pusat akan setuju atau tidak. Kita usahakan dulu. Makanya akan dibahas di Kementerian ESDM besok (hari ini)," terang mantan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel ini.

Ia menjelaskan kilang minyak berkapasitas 300 barel per hari tersebut bisa menjadi penggerak pembangunan. Apalagi KEK di TAA memang diproyeksikan Pemprov Sumsel sebagai kawasan ekonomi baru yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi.

"Bayangkan jika di Sumsel ada kilang minyak seperti itu. Pasti bisa menggerakkan ekonomi di Sumsel. Gubernur telah mengirim surat ke Presiden tentang rencana ini. Dan presiden melalui Menteri Sekretaris Negara mengundang Pemprov Sumsel memaparkan kondisinya," tuturnya.

 

http://palembang.tribunnews.com