JK: Pilih Subsidi BBM Tetap atau Harga Tetap?

Demikian kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2014).

Kata JK konsekuensi dari subsidi tetap itu adalah harga eceran yang berubah-ubah, menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang juga terus berubah.

"Pilih subsidi tetap atau harga yang tetap? (Kalau) yang tetap subsidi, konsekuensi daripada itu harga berubah," kata.

Awal tahun 2015 pemerintah menetapkan pencabutan subsidi BBM Premium, dan pengurangan subsidi BBM solar Rp 1000 perliter. Untuk tahun 2015 ini dianggarkan subsidi BBM hanya mencapai sekitar Rp 40 triliun, jauh dibawah anggaran tahun 2014 yang mencapai lebih dari Rp 250 triliun. Kebijakan tersebut diambil menyusul turunnya harga minyak dunia, hingga mencapai di bawah 60 USD per barelnya.

Padahal belum lama pemerintah menaikkan BBM demi penghematan uang negara, yakni pada November 2014. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak menduga harga minyak dunia yang mulai turun saat itu akan turun terus hingga kini.

Pada APBN 2014 diprediksi harga minyak mencapai 105 USD perbarel, namun harga minyak terus turun, bahkan hingga kini. Hal itu menyebabkan harga keekonomian BBM bersubsidi jenis premium turun hingga dibawah harga eceran.

Kata dia tidak mungkin pemerintah mengambil kebijakan agar harga eceran BBM bersubsidi tidak berubah, berbarengan dengan kebijakan agar anggaran subsidi juga tidak berubah.

"Tidak mungkin itu, harus pilih salah satu," terangnya.

Wakil Presiden mengatakan bisa saja pemerintah menetapkan harga eceran BBM bersubsidi, namun hal itu akan menyebabkan subsidi yang diberikan pemerintah harus terus berubah, menyesuaikan diri dengan harga minyak dunia.

 

http://www.tribunnews.com