Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Sumsel, Rizal Abdullah mengatakan, proyek terowongan bawah sungai atau Immersed Tunnel itu merupakan alternatif pembangunan fisik jembatan jika menemui kendala pembebasan lahan.
"Konstruksi Jembatan Musi III bagian Ulu dibangun di wilayah Pangkalan Pertamina melintasi Pulau Kemarau dan di bagian Ilir berada di wilayah Sungai Batang. Kita membuat dua opsi, antara membangun jembatan dan terowongan yang kini sedang dikaji," ujarnya, Jumat (21/11).
Ia menjelaskan, Jembatan Musi III memiliki dua opsi pembangunan dengan tiang 50 meter dan 70 meter. Untuk tiang setinggi 50 meter direncanakan memiliki panjang jembatan hingga 4,2 kilometer, sedangkan tiang 70 meter lebih panjang hingga 6,6 kilometer. Pemerintah telah siap melaksanakan pembangunan tiang 50 meter dengan berbagai pertimbangan.
"Semakin tinggi tiang maka pancang jembatan akan semakin jauh, juga dengan dananya. Dengan tiang 50 meter membutuhkan dana Rp 8,73 triliun sedangkan tiang 70 meter mampu menghabiskan dana Rp10,2 triliun. Yang jadi kendala, bila semakin panjang jembatan maka lahan yang dibutuhkan semakin banyak," jelasnya.
Namun usulan membuat terowongan bawah sungai muncul dengan berbagai pertimbangan. Selain tak perlu desain, terowongan itu dapat terakomodasi dalam kondisi tanah lembut. Di samping dapat menanggulangi getaran akibat gempa.
"Terowongan bawah sungai juga tak perlu panjang seperti jembatan. Kalau jembatan butuh pancang yang bila ditarik dari pangkal membutuhkan lahan yang banyak, sedangkan terowongan tidak sampai begitu.
Terowongan bawah air Musi III akan mengikuti beberapa proyek yang sudah selesai di dunia, seperti Ted Williams Tunnel di Boston Amerika Serikat tahun 1996, Öresund Crossing di Denmark tahun 1998, Jack Lynch Tunnel di Irlandia yang dibangun tahun 1999, Warnow Tunnel di Jerman tahun 2003, Thomassen Tunnel di Belanda tahun 2004, dan teranyar di Thu Tiem Tunnel Vietnam tahun 2011.
"Tapi belum tahu seperti apa bentuk terowongan tersebut karena masih banyak hal yang harus dikaji terlebih dulu, termasuk persetujuan pemerintah pusat. Kita sudah paparkan rencana ini kepada pusat, baik dalam bentuk jembatan atau kemungkinan membangun terowongan," ungkapnya.
palembang.tribunnews.com