Meski belum memastikan tanggal yang tepat untuk melakukan hal itu, Pertamina mengaku akan mengefektifkannya pada Maret 2013.
"Pasti (harga gas elpiji 12 kg) akan kita naikkan. Tanggalnya belum ketemu tapi bulannya sudah. Bulan Maret akan kita naikkan," kata Vice President Corporate Communication, Ali Mundakir, di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jakarta, Senin (25/2/2013).
Ali menambahkan, untuk mengefektifkan kebijakan ini, sesungguhnya Pertamina tidak perlu meminta izin dari pemerintah. Pihaknya hanya perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait pemegang saham mayoritas yang dimiliki pemerintah.
Dia juga mengakui, bahwa pihaknya telah melanggar undang-undang (UU) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karena telah melakukan bisnis rugi. Berangkat dari hal itu, perusahaan ingin memperbaiki harga jual yang jika tidak dinaikkan maka Pertamina akan merugi Rp5 triliun di tahun ini.
"Kerugian Pertamina dari elpiji 12 kg sudah sejaka 2006 hingga 2012 sudah mencapai Rp16 triliun," ujar Ali.
Sebelumnya, Pertamina sudah merencanakan keinginan untuk menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp2.166 per kg atau Rp25.400 per tabungnya. Jika diakumalasikan maka Pertamina berkeinginan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp95.600 dari awalnya yang hanya mencapai Rp70.200. [ast]
www.inilah.com
