Sumsel segera akselerasi program kependudukan dan KB

"Butuh suatu percepatan (akselerasi) dalam menjalankan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), karena hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 terbilang cukup mengkhawatirkan," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumsel Sri Rahayu di Palembang, Senin, menanggapi keikutsertaan Sumsel pada rapat Kerja Nasional di Manado, 18-20 Februari 2013.

 

Menurut dia, sinergi program dari pusat ke daerah harus dilakukan karena tugas dalam dua tahun ke depan terbilang berat mengingat komitmen para pemimpin-pemimpin dunia yakni mengurangi lebih dari separuh orang menderita akibat kelaparan.

 

Kemudian, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengetaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3, dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih.

 

Untuk itu, pihkanya akan gencar melakukan sosialisasi dalam proses percepatan itu dan mengajak berbagai pihak terkait untuk bekerja sama.

 

Selain itu, BKKBN juga mendorong penambahan petugas lapangan oleh pemerintah kabupaten/kota yang menjadi ujung tombak program KKB.

 

"Sebentar lagi akan direalisasikan dalam bentuk MoU (nota kesepahaman) kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dalam sosialisasi masalah narkoba dan kesehatan reproduksi kepada para remaja," ujarnya.

 

Ia menambahkan, selain itu BKKBN Sumsel telah mendapatkan pernyataan berupa dukungan dari pemerintah provinsi mengenai penambahan tenaga lapangan sukarela dengan membuat surat edaran resmi ke pemerintah kabupaten/kota.

 

"Gubernur Sumsel H Alex Noerdin sudah menyatakan akan membuat surat edaran karena setelah otonomi daerah terjadi pengurangan yang cukup signifikan dari sebelumnya mencapai sekitar 3.000 orang dan kini tersisa hanya 1.000 orang," katanya.

 

Hasil SDKI 2012 menunjukkan angka yang relatif tinggi untuk TFR yang tidak menurun atau tetap menunjukkan angka 2,6. Sementara target 2015 yakni 2,1.

 

Sumsel sendiri, terbilang berat dalam menggapai target MDG's itu mengingat data terakhir daerah menyatakan persentase Total Fertility Rate/TFR (angka rata-rata wanita usia subur yang melahirkan anak) mengalami kenaikan dari 2,7 menjadi 2,8 pada akhir tahun 2012.

 

http://www.antarasumsel.com/berita/271550/sumsel-segera-akselerasi-program-kependudukan-dan-kb