Sumsel Bakal Bangun Waduk 260 Juta Meter Kubik

Kepala B2WS2, Bistok Simanjuntak mengatakan, lahan yang dibutuhkan untuk membuat waduk mencapai 1.005 hektar dengan sekitar 288 hektar di antaranya masuk sebagai kawasan hutan lindung serta daerah genangan.

"Waduk ini diharapkan dapat air ke irigasi hingga seluas 25 ribu hekar. Kemudian lagi memiliki potensi aliran listrik dengan kekuatan 74 Mega Watt (MW). Manfaatnya sangat banyak untuk kehidupan masyarakat," katanya usai bertemu Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Griya Agung, Kamis (29/1/2015).

Ketika Sumsel memasuki musim kemarau, waduk itu kata Simanjutak bisa menjadi cadangan air untuk dialirkan ke sebagian besar wilayah Ogan Komering Ulu. Perlu diketahui bila air yang akan mengisi waduk sebagian besar bersumber dari Danau Ranau.

B2WS2 akan memulai pembangunan dengan ground breaking yang dimulai tahun 2017 mendatang dengan target hingga tiga tahun atau 2020 mendatang. B2WS2 akan menyelesaikan terlebih dulu Detail Engineering Design (DED) tahun ini. Berikut Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan studi mengenai pembebasan lahan.

"Yang menjadi prioritas ialah menyelesaikan pembebasan lahan yang kita butuhkan untuk membangun waduk tersebut mengingat lahan yang dibutuhkan di antaranya adalah milik dan hutan lindung. Kami sudah melakukan survei ke lapangan beberapa waktu lalu, dan di sana tidak ada pemukiman sama sekali. Mudah-mudahan pembebasan lahan bisa segera diselesaikan," sebutnya.

Disinggung mengenai anggaran, Bistok mengakui, pihaknya masih menghitung kebutuhan dana secara rindi. Hanya, dirinya memperkirakan kalau dana yang dibutuhkan berkisar Rp 2 triliun untuk biaya konstruksi waduk. "Semua dananya dari pemerintah pusat," jelasnya.

 

http://palembang.tribunnews.com