Alex Ogah Disebut ‘Bengak’ Karena Asap

"Kita bertekad ke depan tidak ada lagi kebakaran dan kabut asap yang bisa menganggu semua orang. Alangke bengak kito kalo terulang lagi," kata Alex kepada Sripoku.com belum lama ini (31/12/2014).

Alex menyebut ancaman itu akan jadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasioal (BNPB). Dua perguruan tinggi yakni Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dan Universitas Sriwijaya (Unsri) tengah mencari solusi mengatasi bahaya itu.

"Kita sudah minta para akademisi dari dua perguruan tinggi meneliti agar tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan. Australia juga mau membantu kita, mereka menyarankan penyemprotan dengan bahan kimia ke lahan khusus gambut," ucapnya.

Upaya penanggulangan dampak kabut asap dilakukan Pemprov Sumsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan TNI/Polri, dibantu BNPB serta Badan Pengkajian dan Penerapan Tehnologi (BPPT) lewat darat maupun udara.

Selama tiga bulan, 25 juta liter air digunakan untuk memadamkan titik api lewat bom air hingga 6.704 kali. Lima helikopter dikerahkan mulai dari Mi-8, Sikorsy, Kamov dan Bolkow. Plus pesawat Hercules milik TNI AU dan Cassa 232 milik BPPT.

"Setiap hari selama tiga bulan banyak masyarakat yang terganggu, tidur tak nyenyak dan makan tak kenyang karena asap. Oleh karena itu, kita bertekad menjaga supaya jangan terbakar lagi. Kita berusaha agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.

 

http://palembang.tribunnews.com