Bappeda Prov. Sumsel Bahas Prediksi Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 Triwulan II Bersama BI dan BPS Provinsi Sumatera Selatan

Rapat tersebut dihadiri oleh Prof Didik Susetyo selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi Unsri, Prof. Bernadette Robiani, Perwakilan Bank Indonesia, Perwakilan Badan Pusat Statistik Prov. Sumsel, Kepala Bidang Sosial Budaya, Kepala UPTB-PR, Staf Bidang PEP, Staf Bidang Sosial Budaya, serta Staf Bidang Perekonomian Bappeda Provinsi Sumatera Selatan. Dalam rapat yang dipimpin oleh Ir. Hendrian, MT mewakili Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan DR. Ekowati Retnaningsih, SKM., M.Kes membahas mengenai prediksi perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 Triwulan II terkait prediksi ekonomi makro Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016.

Perwakilan dari Bank Indonesia memaparkan mengenai perkembangan perekonomian Sumatera Selatan pada Triwulan I Tahun 2015 tumbuh sebesar 4,77 %. Perlambatan tersebut dipicu oleh melambatnya perekonomian Sumsel. Meskipun melambat dibandingkan Triwulan sebelumnya, namun pertumbuhan Sumatera Selatan lebih tinggi dibandingkan kawasan Sumatera Selatan. Lalu mengenai Perkembangan Sumsel diperkirakan akan mengalami peningkatan pada Triwulan II 2015 yang didorong oleh perbaikan investasi. Pembangunan dari proyek Pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan investasi secara signitifikan, sedangkan inflasi akan berada pada kondisi yang terkendali seiring dengan semakin membaiknya koordinasi antar instansi terkait dalam meredam kenaikan harga, infrastruktur yang memadai, dan terjangkaunya ketersediaan bahan pangan. Dilanjutkan oleh perwakilan Badan Pusat Statistik tentang fenomena perekonomian diantaranya mengenai pertambangan dan penggalian, pengangkutan, pertanian, perdangangan kendaraan, perdagangan besar eceran, perhotelan, dan mengenai ekonomi global.

Kemudian Prof. Didik Susetyo selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi Unsri menyampaikan mengenai indikator kesejahteraan rakyat di Sumatera Selatan dapat dilihat melalui beberapa indikator diantaranya kemiskinan, pengangguran dan ketanagakerjaan. Oleh karena itu disampaikan upaya / solusi untuk menangani kasus tersebut seperti :

1. Proyeksi-proyeksi indikator-indikator kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan (jangka pendek) sebaiknya dilakukan penyesuaian (adjusment) sehingga angka estimasi tetap berdasarkan data empirik dan realistis.

2. Program-program pembangunan inflasi dapat dilakukan secara benar, cepat, dan tepat sesuai target dan didukung dengan dana yang memadai.

3. Indikator-indikator kemiskinan, pengangguran, dan ketenagakerjaan dapat digunakan untuk pengelolaan dan prioritas setiap kegiatan pembangunannya.

Pemaparan terakhir disampaikan oleh Prof. Bernadette Robiani mengenai produktivitas komoditas unggulan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar & sedang pada Triwulan I Tahun 2015, dan pertumbuhan industri manufaktur mikro & kecil pada Triwulan I Tahun 2015. Selanjutnya penutup rapat dilanjutkan dengan diskusi dan kesimpulan. (Admin)