Sumsel Penghasil Beras Tertinggi

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mencatat ada 10 provinsi penghasil beras tertinggi di Indonesia. Untuk menjaga stok beras nasional, Bulog akan mengawal produksi beras di wilayah tersebut.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan stok beras di Tanah Air memang berasal dari wilayah tersebut. Namun wilayah ini merupakan wilayah dengan produksi beras tertinggi. "Stok beras nasional itu diperoleh dari sekitar 17-19 juta petani dari 10 provinsi. Itu yang terbesar," kata Sutarto saat konferensi per di kantornya Jakarta, Kamis (3/1)
Sepuluh provinsi di Indonesia tersebut adalah Jawa Timur (1,1 juta ton), Jawa Tengah (779 ribu ton), Jawa Barat (540 ribu ton), Sulawesi Selatan (490 ribu ton), NTB (155 ribu ton), DKI Jakarta dan Banten (86 ribu ton), Lampung (69 ribu ton), Sumatera Selatan (68 ribu ton), DIY Yogyakarta (66 ribu ton). Dan DI Aceh (46 ribu ton).
"Sementara yang terkecil adalah dari provinsi Jambi dengan produksi beras hanya 2.770 ton," tambahnya. Sedangkan realisasi pengadaan beras atau gabah pada 2012, sebesar 3.664.240 to. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2008, tertinggi hanya pada 2009 yaitu mencapai 3.625.522 ton. Sebagai cadangan beras nasional, Bulog akan menjaga stok beras selalu diatas 2,2 juta ton.

Di sisi lain, Indonesia masih belum lepas dari bayang-bayang impor beras. Bulan November 2012, impor beras tercatat sebesar 220 ribu ton atau senilai 102,4 juta dolar AS. Secara komulatif Januari – November 2012, impor beras mencapai 1,326 juta ton atau senilai 719 juta dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka tersebut naik cukup signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Oktober 2012, impor terjadi sebesar 41,8 ribu ton atau 20 juta dolar AS. September 3,3 ribu ton atau 15,8 juta dolar AS dan agustus 35,3 ribu ton atau 18,3 juta dolar AS. Dalam data yang dirilis BPS , Kamis (3/1), juga disebutkan impor beras tersebut didominasi oleh negara-negara Asia.

Beras Vietnam mendominasi pasar Indonesia dengan 179,1 ribu ton pada November 2012 atau 28 juta dolar AS. Impor naik dari oktober 2012, yang sebesar 6.625 ton atau 3,5 juta dolar AS. Secara komulatif impor terhitung 701,8 ribu ton atau 384 juta dolar AS. Urutan kedua adalah beras Pakistan dengan volume impor 25,9 ribu ton atau 10,2 juta dolar AS. Naik cukup signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya 14,7 ribu ton atau 5,6 juta dolar AS. Total hingga November adalah sebesar 113 ribu ton atau 44,8 juta dolar AS. Kemudian beras Thailand juga masuk 7.950 ton atau 4,8 juta dolar AS. Nilai impor turun dari oktober 2012 yang mencapai 14,7 ribu ton atau 5,6 juta dolar AS. Komulatifnya, Thailand mengekspor beras ke dalam negeri sebanyak 113 ribu ton atau 44,8 juta dolar AS. Negara terbesar ke empat yang melakukan impor adalah India. Impornya tercatat 6.685 ton atau senilai 2,8 juta dolar AS pada November. Disbanding bulan sebelumnya ada kenaikan tipis 431 ton atau 856 ribu dolar AS. Secara komulatif ada 187 ribu ton beras yang masuk ke dalam negeri atau 89 juta dolar AS. Sementara itu ada Cina dan beberapa Negara lainnya yang juga ikut serta memberikan andil terhadap impor beras meski tidak terlalu signifikan secara volume maupun nilai.

Sumber : BERITAPAGI, Edisi Jum'at, 4 Januari 2013