Akan Temui 52 Perusahaan Jepang - Tawarkan Proyek Monorel

Perusahaan-perusahaan itu bergerak dalam sektor perkerataapian di Negeri Sakura tersebut. Rencana ini diungkap Staf Ahli Gubernur bidang Transportasi dan Pariwisata, HM Jhonson. "Ke-52 perusahaan besar yang akan ditemui itu tergabung dalam asosiasi perkeretaapian Jepang, " bebernya.

 

Belum diputuskan kepastian jadwal keberangkaatn ke Jepang, tapi dipastikan setelah Agustus mendatang. "Seharusnya bulan ini, tapi karena masih dalam nuansa pemilukada, kita tunda dahulu," ungkap Jhonson.

 

Katanya, beberapa perusahaan yang tergabung dalam asosiasi itu diantaranya Hitachi Limited, Mitsubishi, Sumitomo, dan masih banyak lagi. "Harapan kita mereka tertarik untuk menanamkan investasinya di Sumsel, sehingga pembangunan monorel dan proyek perkerataapian lain yang kita rencanakan dapat berjalan secepat mungkin," cetusnya.

 

Disingung mengenai peluang investasi yang akan dicapai, Jhonson menyatakan, peluang ketertarikan setiap perusahaan sama. Bahkan bukan tidak mungkin sejumlah perusahaan itu akan bergabung membentuk sebuah konsorsium lalu berinvestasi di Sumsel. "Misalnya Hitachi yang mau, mereka biasanya akan menggandeng perusahaan lain juga," jelasnya.

 

Sebelumnya, konsultan monorel dari PT True North Bridge (TNB) Capital, Djoko Sasono mengatakan, proyek monorel nantiny akan menggunakan skema public private partnership (PPP). "Karena itu, semua pihak harus dapat bersinergi guna mensukseskan proyek ini," ujarnya.

 

Jika skema PPP terjalin dengan baik, maka diperdiksi konstruksi monorel dapat dimulai Desember tahun ini dan selesai Desember 2017. "Proyek monorel di Palembang ini memiliki potensi yang baik dibanding proyek serupa di kota lain," tukasnya.

 

Harian umum Sumatera Ekspress edisi Rabu, 19 Juni 2013