Tol Palindra Dimulai Maret, Konstruksinya Pakai Cakar Ayam

Ia mengatakan, pihaknya mulai mengerjakan 7 kilometer jalan yang sudah dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir (Pemkab OI). Menurutnya pembangunan jalan tol nanti akan lebih sulit karena kontur tanah yang lembut.

"Kondisi tanah di sana sudah dikaji bahwa cukup lembut. Tanah keras baru ada 40 meter ke bawah. Makanya kita pakai teknik cakar ayam sebagai pondasi. Kita yakin hasil kajian tehnis, sama seperti proyek jalan tol di Cengkareng," ujarnya kepada wartawan.

Ia berujar, kontur tanah yang lembut dan pondasi ceker ayam menyebabkan rentan terjadinya penurunan permukaan tanah. Namun hal itu akan disiasatinya dengan masang gorong-gorong yang ditumpuk ke atas.

"Kita modifikasi pondasinya dengan menumpuk gorong-gorong. Mungkin biayanya lebih mahal sedikit, tapi tidak merusak lingkungan. Sebab bila tidak kita membutuhkan timbunan tanah yang banyak, sehingga dana yang dibutuhkan jauh lebih besar," ucapnya.

Tol Palindra diprediksi akan menghabiskan biaya sekitar Rp 3,4 triliun. Dana awal pembangunan dibutuhkan sekitar Rp 1 triliun yang bersumber pada Penyertaan Modan Negara (PMN), sekitar Rp 600 miliar dan Rp 400 miliar sisanya dari dana pinjaman.

"Kebutuhan dana tidak ada masalah. Dalam Peraturan Presiden penunjukkan HK, kita mendapat sumber dana dari PMN, investasi pemerintah, pinjaman luar negeri dan pinjaman lainnya. Jadi banyak sumber yang akan diupayakan untuk membangun tol Palindra," ucapnya.

Lahan pembangunan untuk tol Palindra dibutuhkan seluas 302 hektar dengan rencana pembangunan beberapa tahapan. Pertama untuk Seksi I dengan panjang 10 kilometer dari KTM Rambutan menujui Indralaya. Lalu Seksi II Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5 kilometer dan yang terakhir Seksi III Palembang-Pemulutan sepanjang 7 kilometer.

 

http://palembang.tribunnews.com