Jokowi: Pemberitaan Media Belum Tentu Mewakili Kinerja Pemerintah

Hal itu disinggung Jokowi saat membuka sidang paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Menurut Jokowi, pemberitaan media belum tentu mewakili kinerja pemerintah. Namun, media mampu membentuk persepsi atas kinerja pemerintah, terutama di kementerian.

"Semuanya juga tahu bahwa kita ini selalu dipotret, selalu diikuti dan selalu dinilai oleh media. Meskipun juga perlu saya sampaikan ekspos media belum tentu mewakili kinerja pemerintahan, tetapi media sebagai pembawa pesan akan membentuk persepsi, image, terhadap kinerja pemerintah dan persepsi media terhadap kinerja pemerintah terutama di kementerian," kata Jokowi.

Ia menilai, pemberitaan media atas kinerja kementerian didasarkan atas berbagai aktivitas, kebijakan, serta langkah-langkah yang dilakukan para menteri maupun institusi pemerintah lainnya.

Segala aktivitas, kebijakan, serta langkah menteri tersebut kemudian dipotret media dalam berbagai sudut, baik yang pro maupun yang kontra terhadap pemerintah.

Kepala Negara juga menyebut adanya proses analisis media yang dilakukan pemerintah.

"Dalam kurun hampir tiga bulan ini kita menganalisis, Times, oleh mesin intelijen media manajemen, dari 343 media, dan...," ucap Jokowi tanpa meneruskan kata-katanya.

Pengeras suara pun dimatikan. Sidang kabinet kali ini kemudian tertutup untuk media. Adapun sidang kabinet paripurna hari ini membahas rencana pembangunan jangka menengah (rpjm) 2015-2019, serta rencana kerja pemerintah 2015.

 

http://palembang.tribunnews.com