Boot 50 Tahun

Perkembangan terbaru rencana pembangunan single track itu diungkapkan Kepala Bappeda Sumsel, Ir Yohanes H Toruan Msc, ditemui usai paparan dokumen final feasibility study (FS) jalur kereta api Tanjung Enim-TAA, kemarin (16/10).

 

Menurutnya, pembangunan jalur kereta api sepanjang 295km itu sudah disetujui gubernur. "Rencananya, 30 ktober nanti Pak Gubernur akan menandatangani SK pemilihan PT MGGS. Sejauh ini, beliau sudah setuju,"imbuhnya.

 

Usai SK itu ditandatangani, Pemprov Sumsel akan melakukan market sounding kepada semua pengusaha dan pelaku bisnis sebagai bentuk sosialisasi dan pengenalan proyek jalu kereta api itu.

 

"Pada 5-7 November, aka nada Indonesia Infrastructure Conference di Jakarta. Pak Gubernur akan mengumumkan (proyek single track) di sana. Jadi, akan banyak kepala negara di dunia yang tahu proyek ini,"ungkap Yohanes.

 

Bentuk kerjasama dengan PT MGGS sudah dibicarakan. Pembangunan single track ini menerapkan system build own operate transfer (BOOT) dengan masa konsensi 50 tahun. "Sebelum masa konsensi itu selesai, PT MGGS dan Pemprov akan lakukan system bagi hasil dari keuntungan jalur kereta api itu,"jelasnya.

 

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, pihaknya sudah menggandeng PT MGGS sebagai pemrakarsa yang mendanai pembangunan jalur kereta itu. Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, PT MGGS akan membentuk konsorsium dengan perusahaan China CNR Corporation Limited seta The Third Railway Survey and Design Institute Group Corporation (TSDI).

 

"Kami sudah menetapkan perusahaan ini (PT MGGS) sebagai pemrakarsa. Jadi, nanti punya hak istimewa saat proyek ditenderkan. Tapi belum resmi, masih ada tahap pelengkapan data,"katanya.

 

Diakui Alex, ada beberapa kendala untuk menetapkan PT MGGS sebagai pemrakarsa, yakni frame kerja sama dengan TSDI belum kelar pengurusannya.

 

"Karna itu, pengesahan ditunda. Masih ada kendala lain sebenarnya, tapi bias diatasi dengan cepat,"tandas Alex.

 

Sumatera Ekspres