Konsumsi Rokok Tinggi

"Masyarakat kita paling banyak membeli kebutuhan sandang tapi untuk rokok juga terhitung tinggi," ungkap Kepala BPS Kota Palembang Chairanita melalui Kasi Statistik Distribusi Azhar.

 

Dia menjelaskan, survey biaya hidup bertujuan mendapatkan data tentang pola konsumi penduduk daerah perkotaan. Data ini akan dignakan sebagai bahan penyusunan timbangan Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaru.

 

Selain itu, survey dilakukan untuk dan memperoleh informasi tentang jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi yang merupakan paket komoditas. " Survei ini dilakukan untuk perhitungan inflasi, yang kemungkinan terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.

 

Adapun perhitungan kemungkinan inflasi dilakukan pencacahan sebanyak 381 paket komoditas dengan pendataan secara acak kepada 2.000 rumah tangga dengan tingkat kebutuhan yang berbeda, seperti rumah tangga nonmakanan, pembelian buku, pembayaran SPP, sewa rumah, dan lainnya.

 

"Dari beberapa kebutuhan itu, kami mencatat konsumsi barang sesuai skor dan bobot seperti bahan makanan, yakni padi, daging, dan lainnya," ujarnya.

 

Kepala Bidang Penagihan dan Pembukuan Pajak Dispenda Kota Palembang H Syahrir Awaluddin sebelumnya mengatakan, dari hasil pajak reklame 2012, tercatat produk rokok merupakan penyumbang terbesar, yakni sebesar Rp.1,7 miliar. Pihaknya pun memastikan, produk rokok masih tetap menjadi andalan untuk menunjang perolehan pajak reklame 2013 ini.

 

Karena potensinya yang besar itulah, target perolehan pajak reklame dari rokok pun dinaikkan. "Sampai April 2013, secara keseluruhan reklame telah menyumbang pajak sebesar Rp.2,2 miliar atau baru 24%. Kami optimistis penerimaan pajak reklame untuk tahun ini dapat terealisasi sesuai target," tegas dia

 

Harian umum Sindo Palembang edisi Senin, 29 Juli 2013